Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam mengembangkan kurikulum, metode, dan pendekatan pembelajaran PKn. Beberapa prinsip PKn yang umumnya diterapkan di berbagai negara antara lain:
Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik: Pendidikan kewarganegaraan harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan harus melibatkan peserta didik secara aktif.
Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Masyarakat: Pendidikan kewarganegaraan harus memperhatikan konteks sosial dan budaya masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus melibatkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Prinsip Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan: Pendidikan kewarganegaraan harus mengembangkan keterampilan kewarganegaraan peserta didik, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan berbicara, dan keterampilan kolaborasi.
Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Nilai dan Etika: Pendidikan kewarganegaraan harus memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-nilai kewarganegaraan dan etika, serta mengajarkan peserta didik untuk menghargai keberagaman dan menghormati hak asasi manusia.
Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan adalah kerangka konseptual yang menjadi dasar dalam mengembangkan dan merancang kurikulum dan metode pembelajaran PKn. Beberapa paradigma pendidikan kewarganegaraan yang umumnya diterapkan di berbagai negara antara lain:
Paradigma Konservatif: Paradigma ini menekankan nilai-nilai tradisional dan nasionalisme yang kuat, serta memandang pendidikan kewarganegaraan sebagai alat untuk memperkuat identitas nasional dan membentuk sikap patriotisme.
Paradigma Kritis: Paradigma ini menekankan pada keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dan memandang pendidikan kewarganegaraan sebagai alat untuk membangun kesadaran sosial, politik, dan ekonomi. Paradigma ini juga menekankan pada pentingnya mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.
Paradigma Multikultural: Paradigma ini menekankan pada keberagaman budaya dan sosial dalam masyarakat, serta memandang pendidikan kewarganegaraan sebagai alat untuk membangun pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan.
Paradigma Global: Paradigma ini menekankan pada pengertian terhadap isu-isu global, seperti perdamaian, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta memandang pendidikan kewarganegaraan sebagai alat untuk membangun kepedulian terhadap isu-isu global tersebut.
more slide???download by click me
Comments
Post a Comment