Skip to main content

Posts

Langkat Sultanate history-Reading Comprehension

  Sultanate of Langkat The Langkat Sultanate is a kingdom that used to rule in the Langkat Regency, North Sumatra now. The Langkat Sultanate became prosperous because of the opening of rubber plantations and the discovery of oil reserves in Pangkalan Brandan. The Langkat Sultanate is the oldest of the Malay monarchies in East Sumatra. In 1568, in what is now called "Hamparan Perak", a high-ranking "Kingdom of Aru" named Dewa Shahdan managed to save himself from the attack of the Sultanate of Aceh and founded a kingdom. This kingdom became the forerunner of the modern Langkat Sultanate. The name Langkat comes from the name of a tree that resembles a langsat tree. The Langkat tree has fruit that is larger than the langsat fruit but smaller than the duku fruit. It tastes bitter and tart. This tree was once often found on the banks of the Langkat River, namely in the lower reaches of the Batang Serangan River which flows through the city of Tanjung Pura. However,
Recent posts

semantics and semantics features- meeting 3

  In linguistics, semantics refers to the study of meaning in language. Semantic features are characteristics or attributes of words or phrases that contribute to their meaning. These features are often used to describe the meanings of words in a systematic way. For example, consider the word "dog". Some of the semantic features associated with this word might include: animate: the word refers to a living thing quadruped: the word refers to an animal with four legs domesticated: the word refers to an animal that has been tamed and lives with humans canine: the word refers to a type of animal that is closely related to wolves and foxes furry: the word refers to an animal with fur or hair These semantic features help to define the meaning of the word "dog" and distinguish it from other words with similar meanings, such as "cat" or "hamster". By analyzing the semantic features of words, linguists can better understand how meaning is constructed in l

meeting 3- Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan dan Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan

  Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam mengembangkan kurikulum, metode, dan pendekatan pembelajaran PKn. Beberapa prinsip PKn yang umumnya diterapkan di berbagai negara antara lain: Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik: Pendidikan kewarganegaraan harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan harus melibatkan peserta didik secara aktif. Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Masyarakat: Pendidikan kewarganegaraan harus memperhatikan konteks sosial dan budaya masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus melibatkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Prinsip Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan: Pendidikan kewarganegaraan harus mengembangkan keterampilan kewarganegaraan peserta didik, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan berbicara, dan keterampilan kolaborasi. Prinsip Pembelajaran yang Berpusat

Faktor-faktor yang memicu tindakan korupsi- meet 3

  Tindakan korupsi adalah tindakan yang melibatkan penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau keuntungan kelompok, dengan cara melanggar aturan atau norma yang berlaku. Tindakan korupsi biasanya melibatkan penerimaan atau pemberian suap, penggelapan atau pemalsuan dokumen, manipulasi dalam pengadaan barang dan jasa, atau penggunaan dana publik untuk kepentingan pribadi. Tindakan korupsi merugikan masyarakat dan negara secara langsung maupun tidak langsung, karena dapat mengurangi kualitas pelayanan publik, merusak tata kelola keuangan negara, merugikan kepentingan publik, serta mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi publik. Tindakan korupsi juga dapat menghambat pembangunan ekonomi dan sosial, karena dapat mengurangi daya saing, menurunkan investasi, dan memperlemah sistem ekonomi. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan ber

Introductions to Semantics and Pragmatics - meeting 2

  Semantics and pragmatics are two subfields of linguistics that study the meaning of language. Semantics is concerned with the study of meaning in language at the level of words, phrases, sentences, and texts. It deals with the relationship between words and their meanings, and how words combine to form phrases and sentences that convey meaning. Semantics also investigates the different types of meaning, such as denotation (the literal or dictionary meaning of a word), connotation (the associated or implied meaning of a word), and sense (the specific way a word is used in a particular context). Pragmatics, on the other hand, is concerned with the study of meaning in language in context, and how speakers use language to achieve their communicative goals. It deals with the relationship between language, speakers, and the context of communication, and how speakers use language to convey meaning beyond the literal definition of words. Pragmatics also investigates how context, tone, and ot

Pengantar Konsep Dasar Pendidikan PKN - meeting 2

  Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan   bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia , sehat , berilmu , cakap , kreatif , mandiri , dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab . Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diselenggarakan di setiap jenjang pendidikan . Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa , usia , dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas , terampil , dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.  Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memiliki beberapa tujuan , antara lain:   Menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan ,

Pengantar Pendidikan Anti Korupsi - meeting 2

  Apa itu Korupsi?? Berikut adalah beberapa pengertian korupsi menurut beberapa ahli: Transparency International: Korupsi adalah tindakan memperkaya diri dengan cara melanggar hukum dan tata kelola yang baik. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi): Korupsi adalah tindakan memberikan atau menerima suap, memperkaya diri atau orang lain dengan cara melanggar hukum dan tata kelola yang baik. United Nations Convention Against Corruption (UNCAC): Korupsi adalah tindakan memberikan, menerima atau meminta hadiah atau janji hadiah dengan tujuan melakukan tindakan yang bertentangan dengan tugas publik. M. Munir: Korupsi adalah tindakan pengelolaan keuangan negara dengan tidak patuh pada peraturan yang berlaku, dengan maksud untuk memperkaya diri atau orang lain. Prof. Dr. Soetomo: Korupsi adalah tindakan pengelolaan keuangan negara yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang, dengan tujuan memperkaya diri atau orang lain. Semua pengertian korupsi yang dikemukakan di atas memiliki kesamaan bahwa koru